Pariwisata Digunakan Sebagai Konsep Relokasi Terdampak Banjir Ijen

26 March 2020


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso akan menentukan lokasi relokasi rumah terdampak banjir bandang Kecamatan Ijen Sabtu depan. Sedangkan, untuk biaya pembangunan rumah, akan diajukan anggaran sebesar Rp70-75 juta setiap rumah.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat saat menggelar rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Perhutani, PTPN XII serta pihak terkait lainnya, Kamis (19/3/2020), di aula Sabhabina I.
“Sabtu ini kita tentukan lokasi. Minggu depan kita ajukan penganggaran. Tidak hanya bangunan rumahnya tapi juga infrastruktur lainnya. Untuk rumah, disepakati Gubernur satu rumah Rp 70 juta sampai Rp 75 juta,” ungkapnya.
Diungkapkan Wabup Irwan, relokasi rumah terdampak disesuaikan dengan arahan dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak serta Keputusan Presiden (Kepres) nomor 80 mengenai Ijen sebagai etalase pariwisata Kabupaten Bondowoso.
“Relokasi ini ada penyempurnaan menjadi kampung wisata. Sehingga infrastruktur dan bangunan rumahnya sesuai kampung wisata. Termasuk fasilitas umumnya,” jelas Wabup Irwan.
Lahan relokasi rumah terdampak tersebut, dijelaskan Wabup kelahiran Bondowoso ini, berada di petak 103 A milik Perhutani dan disiapkan untuk 49 KK yang terdampak banjir bandang pertama serta rumah terdampak bencana kemarin.
“Untuk luasan lahan masih akan dibicarakan. Karena harus dipastikan aman dari bencana dan siap untuk pembangunan fasilitas umum. Pastinya, luasan akan disesuaikan dengan kebutuhan kampung wisata. Entah itu nanti tiga atau empat hektare, yang terpenting dibawah lima hektare,” jelasnya lagi.
Sementara untuk SDN Sempol 1 yang juga tedampak banjir bandang di Ijen segera diajukan. Sementara, lokasinya dipindah ke lahan milik PTP XII.
“Lokasi dan sebegainya sudah clear,” pungkas Wabup Irwan.(admin)