Penyandang Disabilitas dan Klien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Kerap Dipandang Sebelah Mata

16 October 2021


KBRN, Bondowoso : Penyandang disabilitas dan klien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) kerap dipandang sebelah mata. Keterbatasan fisik dan gangguan yang mereka alami mendapatkan stigma negatif di masyarakat. Padahal tidak sedikit dari mereka yang memiliki potensi luar biasa.
Untuk itu Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso terus melakukan upaya dan inovasi untuk memberikan bukti nyata bahwa stigma negatif tersebut tidak selamanya benar. 
Adalah Siti Rohmatillah, penyandang tunadaksa dari Desa Jetis yang memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan potensi diri. 
Difasilitasi oleh Dinas Sosial melalui Bidang Rehabilitasi Sosial, sejak tahun 2020 Rahma panggilan akrabnya mulai mengikuti proses belajar membatik. Sempat belajar di pusat batik Desa Pucanganom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Rahma mengasah kemampuan mencanting di Daweea Batik, Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel. 
Sempat mengalami kecelakaan terjatuh dari sepeda motor, tidak membuat Rahma menyerah. Kejadian itu semakin memacu semangatnya untuk belajar dan berkembang.Pada tahun 2020, Rahma mendapatkan partner untuk mendesign batik. 
Adalah Noera Cahyo Febrianto atau akrab dipanggil Yoyok, mantan mahasiswa IKJ yang akan mendampingi Rahma. Sejak tahun 2009, Yoyok mengalami gangguan kejiwaan, namun ia tetap berkreasi dibidang seni.
Karya-karyanya mendesain panggung group band besar baik mancanegara maupun musisi dalam negeri saat menjadi mahasiswa IKJ masih lekat diingatannya. Berkat dukungan keluarga, Yoyok berhasil menuntaskan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bondowoso tahun 2020.
Tahun 2019, Yoyok menjadi binaan Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso untuk mengembangkan ilmu menggambar dan desain yang dimiliki. Hingga pada tahun 2020, Yoyok dipertemukan dengan Rahma untuk berkolaborasi. 
Kemampuan rancang gambar dan canting batik Rahma menciptakan harmoni, bahwa keterbatasan bisa menjadi sesuatu yang tak terbatas dengan kerja keras dan kesempatan.
Mereka berdua tengah mengikuti Jatim Fair di “Grand City Exhibition Surabaya”. Dalam Jatim Fair tersebut Yoyok akan mendesain motif batik yang kemudian akan dicanting oleh Rahma.
Pj. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, kerjasama yang ditampilkan oleh Rahma dan Yoyok, klien binaan Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso telah membuktikan bahwa bukan belas kasihan yang mereka butuhkan, melainkan kesempatan. Kesempatan untuk maju dan mengembangkan potensi diri untuk bisa mandiri dan berdikari.
"Dimana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Saat kemauan bertemu dengan kesempatan, tercipta kreasi yang menembus batas imajinasi," katanya kepada RRI, Sabtu (09/10/2021).