Canangkan Desa Budaya, Pemkab Bondowoso Lestarikan Budaya Lokal

23 November 2021


Kebudayaan tradisional yang merupakan kearifan lokal masih terpelihara dengan baik di Desa Blimbing, kecamatan Klabang Bondowoso,  (22/11/2021).
Oleh karena itu, desa Blimbing tersebut dicanangkan sebagai desa budaya oleh Bupati Bondowoso, KH, Salwa Arifin yang di dampingi Sugiono Eksantoso Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.
Sugiono mengatakan, program pencanangan desa budaya tersebut tujuan utamanya adalah untuk mengangkat budaya-budaya desa di Bondowoso yang hingga kini masih dilestarikan.
" Ini menjadi pilot project. Pencanangan pertama di desa ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, dipilihnya Desa Blimbing karena desa tersebut memiliki banyak warisan budaya yang masih tetap dilestarikan. Seperti Topeng konah, Ojhung, Macopat dan beberapa kesenian tradisional lainnya. 
" Sehingga tidak salah kemudian kalau kita pilih disini sebagai desa budaya," tambahnya.
Walaupun demikian, pihaknya tidak memungkiri di desa-desa yang juga banyak memiliki kebudayaan yang tetap dilestarikan. Oleh sebab itu, pihaknya yakin akan muncul desa desa budaya selanjutnya. 
" Kita harapkan anak-anak muda kita ini tidak hanya cinta budaya luar. Tapi juga budaya kita sendiri," tegasnya.
Dengan pencanangan desa budaya tersebut, pihaknya meyakini dapat memancing munculnya desa-desa budaya yang lain di Bondowoso. Sehingga masyarakat tetap dapat menjaga dan melestarikan budaya yang sudah lama ada di tempatnya. "Seperti topeng konah, singo ulung, ojhung, serta permainan-permainan yang lain," paparnya.
"Kami tidak ingin budaya yang memang menjadi peninggalan, menjadi hilang. Sehingga kita melihat mudah-mudahan ini dicintai oleh anak-anak muda. Kedepan tetap dapat menikmati macam-macam budaya yang begitu kaya ini," imbuhnya.
Bahkan, untuk menumbuhkan desa budaya lainnya, pihaknya berencana akan mengadakan lomba budaya antar desa di seluruh kabupaten Bondowoso. Pihaknya juga mengaku akan terus memberikan pembinaan dan pendampingan di Desa Blimbing, termasuk memberikan sejumlah peralatan kesenian. Seperti alat musik gamelan dan lain sebagainya.
Dari pendampingan tersebut, pihaknya berharap para pelaku budaya akan terus beregenerasi, sehingga kebudayaan tidak akan pernah punah di Bumi Ki Ronggo ini. 
" Jadi biar tidak hanya tokoh-tokoh itu. Karena kalau sudah tidak ada tokohnya kan habis juga kebudayaannya," pungkasnya.