26 June 2019
Festival Kesenian Gerbong Maut (FKGM) tahun 2019 resmi dibuka Bupati Salwa Arifin di GOR Pelita, Minggu (23/6/2019).
Festival kesenian yang digelar mulai 23 hingga 29 Juni 2019 ini, diikuti 101 seniman yang berasal dari 30 Kota/Kabupaten di 7 Provinsi.
Dalam sambutannya, Bupati Salwa mengapresiasi rangkaian kegiatan menjelang peringatan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke-200 ini. Menurutnya, melalui kegiatan yang ikut diramaikan oleh seniman dari luar Kabupaten penghasil kopi ini, dapat kiranya membangkitkan jiwa seni masyarakat kota tape.
“Acara ini sebagai sarana guna meningkatkan kreativitas, edukasi serta semangat berkarya bagi warga Bondowoso dan seniman-seniman lain di seluruh Indonesia pada umumnya,” tutur orang nomor satu di Bondowoso ini.
Festival kesenian yang mengusung tema ‘JHAGHA’, disampaikan Bupati kelahiran Bondowoso ini, memiliki makna bahwa perlu adanya semangat perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
“Jhagha ini diambil dari bahasa Madura yang artinya, bangkit dan bangun. Benang merah ini yang jika dicermati oleh seniman dan perupa akan menjadi motivasi penting bagi terciptanya karya karya yang berkualitas. Sudah lazim terjadi, seringkali seniman di daerah mengalami stagnansi dalam berkarya. Untuk itu, mari kita bangkit dari keterpurukan ini,” jelas Bupati Salwa.
Sebagai tanda dibukanya FKGM 2019 ini, Bupati Salwa mendapatkan kesempatan menggoreskan cat warna pada sebuah kanvas yang telah disediakan oleh panitia.(kominfo)
Festival kesenian yang digelar mulai 23 hingga 29 Juni 2019 ini, diikuti 101 seniman yang berasal dari 30 Kota/Kabupaten di 7 Provinsi.
Dalam sambutannya, Bupati Salwa mengapresiasi rangkaian kegiatan menjelang peringatan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke-200 ini. Menurutnya, melalui kegiatan yang ikut diramaikan oleh seniman dari luar Kabupaten penghasil kopi ini, dapat kiranya membangkitkan jiwa seni masyarakat kota tape.
“Acara ini sebagai sarana guna meningkatkan kreativitas, edukasi serta semangat berkarya bagi warga Bondowoso dan seniman-seniman lain di seluruh Indonesia pada umumnya,” tutur orang nomor satu di Bondowoso ini.
Festival kesenian yang mengusung tema ‘JHAGHA’, disampaikan Bupati kelahiran Bondowoso ini, memiliki makna bahwa perlu adanya semangat perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
“Jhagha ini diambil dari bahasa Madura yang artinya, bangkit dan bangun. Benang merah ini yang jika dicermati oleh seniman dan perupa akan menjadi motivasi penting bagi terciptanya karya karya yang berkualitas. Sudah lazim terjadi, seringkali seniman di daerah mengalami stagnansi dalam berkarya. Untuk itu, mari kita bangkit dari keterpurukan ini,” jelas Bupati Salwa.
Sebagai tanda dibukanya FKGM 2019 ini, Bupati Salwa mendapatkan kesempatan menggoreskan cat warna pada sebuah kanvas yang telah disediakan oleh panitia.(kominfo)